Sabtu, 02 Desember 2017

Untuk ayah dan bunda yang memiliki anak usia remaja silahkan daftarkan putra dan putri anda dalam training yang akan memaksimalkan segala potensi dan kemampuan putra/i agar mampu menjadi pribadi yang tangguh di era milenial dan era digital ini.



Berlatihlah

Keahlian itu memang harus dilatih....
Konsisten dan terus mencoba walau gagal. Lakukan berulang-ulang agar bisa melakukannya lebih baik dan menjadi ahli, jangan berpaling. Bukan masalah mampu atau tidak tapi mau atau tidak untuk terus berusaha. Menghindari masalah bukan lah sebuah jalan keluar namun siap menghadapi resiko adalah jawabannya....
Begitu juga dengan Skill....
Berlatih adalah cara paling efektif agar benar2 mampu menguasai keahlian tersebut. Akan banyak rintangan namun jangan fokus ke rintangan tapi berfokuslah pada usaha yang dilakukan, dan ciptakan Growth Mindset saat kita memulai dan dikristalkan dalam pikiran kita dan siapkan Mental yang kuat saat epketasi tidak sesuai dengan realita.

"Leader Zaman Now"

Oleh : Jamil Azzaini
Dunia berubah, begitu pula dunia leadership berubah. Karakter seorang leader yang diperlukan saat ini sangat berbeda dengan sebelumnya. Berdasarkan diskusi saya dengan para pimpinan perusahaan yang selama ini menjadi partner Kubik Leadership dan juga perenungan saya, setidaknya ada beberapa karakter yang wajib melekat pada para leader di zaman now.
*Pertama, Agile*. Makna agile bukan hanya sekedar lincah atau tangkas tetapi juga, cepat, kuat dan berani. Rhenald Kasali menggambarkan agile seperti seekor Singa. Ia mengutip ungkpan dari diplomat Prancis, Maurice de Talleyrand: "Seratus kambing yang dipimpin oleh seekor singa akan jauh berbahaya ketimbang seratus singa yang dipimpin seekor kambing".
Dunia berubah dengan kecepatan yang semakin meningkat, untuk itu diperlukan ketangkasan, kecepatan, kekuatan dan keberanian. Ia harus memiliki ambiguity acceptance, bersedia dengan lapang dada menerima ketidakjelasan, kemudian menyederhanakannya, mengerjakannya, memperbaikinya dan terus meningkatkannya menjadi lebih sempurna. Terus menerus melakukan perbaikan bahkan tidak segan-segan melakukan perubahan yang mendasar.
Apakah Anda termasuk orang atau leader yang agile? Apabila belum dan tidak mau menjadi agile, bersiaplah digantikan kids zaman now yang telah siap memimpin generasi yang sudah old dan lamban merespon perubahan.
*Kedua, digital mindset*. Leader zaman now, perlu menguasai digital leadership yaitu kemampuan untuk melakukan inisiatif mengembangkan teknologi menjadi sesuatu yang punya value yang tinggi. Selain itu, ia juga perlu memiliki digital capability yakni kemampuan menguasai teknologi digital.
Perkembangan yang bisa dipantau secara real time melalui social media, mendorong seorang leader perlu menguasai pengolahan informasi yang berdampak komersial. Para leader sudah harus berani melibatkan generasi milenial sebagai "penduduk asli" dunia digital dalam pengambilan keputusan strategis.
*Ketiga, kolaboratif.* Perkembangan teknologi tidak bisa dilawan. Apabila tak bisa dilawan maka rangkulah. Saat ini kita saling tergantung antara satu dengan yang lain, dalam kondisi seperti ini kolaborasi adalah kewajiban. Saling tergantung, saling menciptakan keuntungan. Kalau bahasa old generation dulu, win win solution.
Bisnis memang berkompetisi namun harus diimbangi dengan kompetisi. Bahkan Apple dan Samsung yang saling berkompetisi kini mereka melakukan kolaborasi. Sesama lembaga penerbangan kini juga melakukan kolaborasi, Indonesia dan Etihad juga bekerjasama dalam pemanfaatan mileage. Sesama usaha travel saling support dan membantu melayani pelanggan meski mereka bersaing mendapatkan pelanggan.
Jangan lupa, apabila ingin menjadi leader di zaman now, milikilah minimal tiga karakter yang paling penting yaitu agile, digital mindset dan kolaboratif.. Siap?
Salam Sukses Mulia
www.JamilAzzaini.com

Minggu, 26 Februari 2017

You Can if You THINK You Can


All About Mindset


HIDUP ITU LAKSANA KOPI

Pada suatu ketika sekelompok alumni sebuah universitas terkenal yang karirnya sudah pada mapan berkumpul & mengunjungi salah seorang Professor mereka yang sudah tua.
Perbincangan berjalan mengasyikkan hingga salah seorang mengeluhkan tentang stres ditempat kerjanya serta hidupnya. Maka Pembicaraan pun temanya berubah. Semua juga merasakan hal yang sama.

Sang Professor permisi ke dapur & membawa berbagai cangkir yang beragam terbuat dari porselen, gelas, plastik dll. Beberapa tampak mahal & Beberapa tampak tidak. Lalu Sang Prof menuang kopi tersebut serta mempersilahkan minum para tamunya.
Prof: "Jika kamu perhatikan, semua cangkir yang bagus & mahal sudah terambil, menyisahkan cangkir-cangkir yg sederhana & murah. Hal ini adalah normal, oleh karena kalian menginginkan hanya yg terbaik bagi diri kalian. Tanpa kalian sadari, Hal inilah yg membuat kalian berebut dan berlomba untuk mendapatkannya & hal ini membuat diri kalian menjadi stres. Kalian menjadi tidak bahagia tatkala cangkir yang ada pada kalian lebih buruk dari teman kalian. Padahal sesungguhnya cangkir-cangkir tersebut tidak menambah apapun terhadap rasa kopi tersebut bukan? Bahkan cangkir tersebut malahan menyembunyikan kopi tersebut.

Ingatlah hal ini: HIDUP ITU LAKSANA KOPI, Pekerjaan, uang & posisi adalah cangkir-cangkir. Mereka hanyalah alat atau media menampung hidup & tipe-tipe cangkir tersebut tidak menentukan atau mengubah kualitas hidup kita.

Terkadang, karena konsentrasi kita hanya pada cangkir, kita lupa menikmati kualitas kopi yg ada di dalamnya.

Ingatlah bahwa orang yang palingg berbahagia tidak memiliki semua yang terbaik. Namun dia menikmati semua yg terbaik yg dimilikinya.

"Live simply. Love generously. Care deeply. Speak kindly. Leave the rest to God."
Sambil menyeruput kopi pagi ini dan.mau bilang SEMANGAT PAGI......

unknown

Untuk ayah dan bunda yang memiliki anak usia remaja silahkan daftarkan putra dan putri anda dalam training yang akan memaksimalkan segala po...